Selamat Datang di Dunia olient_online

Selamat Datang di Dunia Mini olient_online

Senin, 18 Mei 2015

Menciptakan Taman-Taman Surga

         Alquran melukiskan pertamanan surga sebagai sebuah tempat yang sangat indah. Saking indahnya sampai-sampai dikatakan dalam sebuah hadis bahwa itu merupakan kenikmatan yang belum pernah mata melihatnya, telinga mendengarnya dan tidak pernah terlintas dalam lubuk hati manusia. Hal ini mengindikasikan bahwa surga merupakan puncak daripada kenikmatan yang Allah anugerahkan kepada hamba-Nya.
            Beberapa ayat Alquran hanya menggambarkan bahwa disana terdapat pepohonan dan gedung istana yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Semua pribadi berhasrat untuk menikmatinya dan semua mata merasa tentram melihatnya. Disana telah dihidangkan rizki yang kekal dan berbagai buah-buahan yang menggiurkan, yang mana jika dimakan tidak membosankan. Kelezatan yang dirasakan bukannya semakin berkurang melainkan bertambah dari satu hidangan ke hidangan yang lain.
            Kenikmatan yang demikian itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang beriman dan beramal sholeh. Yaitu orang-orang yang bertakwa dengan menaati segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Mereka itulah orang-orang yang bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan dengan mempergunakan nikmat sebagaimana mestinya. Dan merika itulah orang-orang yang selalu diliputi sifat-sifat terpuji.
            Surga yang hakiki hanya dapat dinikmati setelah hari kiamat nanti. Mungkinkah kita dapat merasakan kenikmatan-kenikmatan surgawi di alam dunia ini dengan menghadirkannya di rumah kita, istana yang kita singgahi sehari-hari?
            Tentu menikmati taman-taman surga yang hakiki di rumah kita tidak akan pernah kita rasakan. Hanya saja kita dapat menghadirkannya dalam bentuk ciri-cirinya yang lain, yang dapat kita terjemahkan dalam bahasa kenikmatan dunia. Seperti apakah ciri-ciri penghuni surga itu, dan bagaimana kita dapat menciptakannya dalam rumah kita? Sehingga setiap penghuni rumah, baik ayah, ibu, anak-anak selalu merasa damai di dalamnya. Damai itulah yang menjadi cita-cita sebuah keluarga, yang dalam bahasa Alquran diistilahkan dengan keluarga sakinah. Keluarga yang dimana setiap anggotanya merasa damai, tenang dan nyaman ditengah-tengah keluarga.
Menghadirkan ciri-ciri surga dalam rumah kita tidak lantas diartikan dengan mewujudkannya dalam bentuk rumah yang mewah, yang di dalamnya terdapat kolam serta perabotan yang mewah pula. Karena, apa artinya mewah jika hati para penghuninya tidak merasakan kedamaian di dalamnya. Dalam salah satu ayat Allah swt mengungkap ciri-ciri penghuni surga:
ادْخُلُوهَا بِسَلاَمٍ ءَامِنِينَ
(Dikatakan kepada mereka):"Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman". (QS. Al-Hijr: 46)
            Meraih perasaan sejahtera lagi aman di dalam rumah dapat kita wujudkan melalui hal-hal berikut:
Pertama, sejahtera. Yaitu tercukupinya kebutuhan dari setiap anggota keluarga. Seorang ayah bertanggung jawab untuk mencari nafkah. Seorang suami harus bersungguh-sungguh dalam mencari nafkah, dan sangat berdosa jika ia melalaikan kebutuhan keluarganya. Allah swt tidak membatasi hamba-Nya dalam mengais rizki, apapun dan dari manapun itu asalkan diperoleh dari cara yang halal maka tidak ada larangan baginya. Bahkan dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda:
"Sungguh, seorang dari kalian yang memanggul kayu bakar dan dibawa dengan punggungnya lebih baik baginya daripada dia meminta kepada orang lain, baik orang lain itu memberinya atau menolaknya". (HR. Bukhori)
Kedua, rasa aman. Selayaknya kedua orang tua memberika rasa aman bagi penghuni rumah, baik bagi dirinya sendiri maupun buah hatinya. Rasa aman di sini bisa diwujudkan dalam banyak aspek. Misalnya menciptakan kerukunan antar individu penghuni rumah, juga kerukunan antar tetangga yang sehingga dengan itu tidak ada permusuhan di antara mereka. Penghuni surga sebagaimana terekam dalam al-Quran, mereka saling menyapa satu sama lain dengan ucapan yang lembut, tidak memicu permusuhan, tidak ada rasa dendam, dan mendoakan untuk kesejahteraan satu sama lain. Allah swt berfirman:
لاَيَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلاَتَأْثِيمًا {25} إِلاَّ قِيلاً سَلاَمًا سَلاَمًا {26}
(25) “Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa (26) akan tetapi mereka mendengar ucapan salam” (QS. al-Waqi’ah: 25-26)
Dalam konteks agama, rasa aman diwujudkan dengan mengajari seluruh penghuni rumah untuk mengamalkan ajaran agama dengan tujuan agar kelak memperoleh rasa aman dari siksaan api neraka.
Pada intinya, taman-taman surga ialah pernak-pernik rumah yang dibangun karena Allah. pernak-pernik di sini bisa berarti materi rumahnya ataupun perilaku penghuninya. Mewujudkan taman-taman yang indah tidak meniscayakan pada masalah ekonomi yang bersifat tehnis, tapi lebih kepada spiritual. Apalah artinya kekayaan jika tanpa dibarengi dengan kesyukuran pada Dzat Yang Maha Kaya. Maka orang yang kaya ialah orang yang merasa cukup dengan apa yang dinikmatkan Allah kepadanya dengan senantiasa bersyukur kepada-Nya. Maka sekaya apapun jika ia masih merasa kurang dan berambisi untuk menambah pundi-pundi uang tanpa adanya wujud syukur maka ialah sejatinya orang miskin.
Demikianlah cara menciptakan taman-taman surga dalam rumah kita. Setiap kebiasaan positif dari penghuni rumah hendaknya dilakukan berulang-ulang agar melekat dan menjadi karakter tiap anggota keluarga. Sebaliknya, kebiasaan buruk segeralah disingkirkan dan dibuang jauh-jauh dari tiap pribadi penghuni rumah. Mereka saling mengingatkan, serta menasehati. Tidak apa seorang anak mengingatkan orang tua sepanjang itu untuk kebaikan. Sebaliknya orang tua juga mau menerima segala kebaikan yang datang untuknya. Dengan begitu tercipta kerukunan, keharmonisan, dan ruh surga akan selalu menaungi rumah kita. Amin.

Tidak ada komentar :