Nabi Ibrahim AS terkejut
mendapati mimpinya yang aneh. Mimpi yang tak seperti mimpi pada lazimnya.
Betapa tidak. Sekian lama dia mendambakan buah hati yang ia sematkan di setiap
munajatnya kepada Allah, “Ya
Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang
saleh.” (QS. Al-Shaffat:
100). Kini, kala pita takdir tergores dalam ujud Ismail yang saleh, tiba-tiba
Allah mendatanginya dalam mimpi untuk memintanya kembali. Anehnya lagi, Allah
menghendaki agar Nabi Ibrahim AS menyembelih putra kesayangannya tersebut.